Assalamu’alaikum Wr. Wb
(Pilih Mukodimmah pidato yang anda sukai)
Bapak-bapak, ibu-ibu serta para hadirin sekalian yang berbahagia!
Pertama-tama marilah kita semua mengucapkan tahmid dan tasyakur kehadirat Allah SWT. Karena kita semua pada saat ini masih diperkenankan oleh Allah untuk hidup di muka bumi ini dengan menikmati segala fasilitas yang telah disediakan, sehingga pada malam ini kita bisa berkumpul di halaman masjid ……..
dalam rangka memperingati Hari Besar Islam, Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. karena dari beliaulah kita semua dapat mengetahui ajaran-ajaran islam, sehingga kita dapat membedakan mana jalan yang baik dan mana jalan yang bathil.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Kita semua pada saat ini telah berada di bulan rajab, dimana pada bulan rajab ini ada satu peristiwa yang tidak boleh dilupakan oleh setiap umat manusia, utamanya umat islam, karena pada bulan rajab itu terjadilah peristiwa besar yang pernah dijalankan oleh Rasulullah Muhammad SAW. pada abad-abad yang silam yaitu Isra Mi’raj, atas kehendak Allah SWT.
Menurut arti bahasa Isro’ itu berarti perjalanan di malam hari. Akan tetapi secara syari’iyah isro’ adalah perjalanan malam hari yang dilakukan Rasulullah SAW. dari Masjidil Haram (di Mekkah) menuju Baitul Maqdis (di Palestina), yang penuh mengandung rahasia dan keajaiban. Hal ini telah di jelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al Isro Ayat 1:
“Maha suci Tuhan yang telah memperjalankan hamba-NYA (yakni Nabi Muhammad) pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho, yang kami berkati disekitarnya, supaya kami perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami kepadanya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Melihat.”
Sedangkan Mi’raj menurut arti bahasa jenjang untuk naik (tangga), Akan tetapi yang dimaksud ialah naiknya Rasulullah SAW. dari Masjidil Aqsho ke Baitul Maqdis, dengan menempuh angkasa luar, sehingga akhirnya sampai ke suatu tempat yang paling tinggi bernama Sidratul Muntaha, suatu tempat yang tidak mungkin dicapai oleh manusia dengan kemajuan tekchnologi yang bagaimanapun canggihnya kecuali oleh Nabi Muhammad SAW. Disitulah Rasulullah SAW. menerima langsung dari Allah tentang sholat lima waktu, yang harus dikerjakan olehnya dan seluruh umatnya.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Peristiwa Isra’ Mi’raj yang merupakan kehendak Tuhan ini terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke 11/12 sesudah beilau di angkat menjadi Rasul.
Tujuan dari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. ini adalah dalam rangka memberi kekuatan batin bagi Nabi saw. terhadap musibah atau cobaan serta siksaan yang datangnya dari para musuh-musuh Islam sejak sepeninggalan Abu Tholib, Abdul Munthalib, dan istri tersayangnya Siti Khodijah, dalam rangka memperjuangkan cita-cita luhur, mengajak seluruh umat manusia untuk beriman kepada Allah di dalam naungan Islam.
Selain peristiwa Isra’ Mi’raj itu memberi kekuatan batin kekuatan iman bagi beliau sendiri sebagai Rasul (utusan Allah), maka ia juga merupakan batu ujian bagi seluruh kaum muslimin waktu itu dan sekarang ini, apakah mereka bertambah iman percaya kepada kejadian-kejadian yang mentakjubkan dan diluar akal manusia itu, yaitu perjalanan beratus-ratus mil serta menembus tujuh lapis langit hanya ditempuh oleh Nabi SAW. satu malam saja. Rasanya tidak masuk akal secara lahiriyah, tapi bagi Tuhan yang menghendakinya sangatlah mudah bagi-Nya, tidak ada kesukaran bagi-Nya. Bagi orang-orang yang beriman kepada Allah, dengan adanya peristiwa Isra’ Mi’raj ini bertambahlah iman yang ada dalam dadanya, semakin tertancaplah keyakikan dan kepercayaan terhadap Allah dan terhadap Rasulullah sebagai utusan dan pesuruh-Nya.
Sebaliknya peristiwa Isra’ Mi’raj yang begitu hebatnya di luar jangkauan akal manusia, dijadikan bahan cemoohan dan baha ejekan untuk menuduh Nabi sebagai seorang yang tidak waras setengah, dan tidak beres otaknya.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Dengan memperhatikan peristiwa-peristiwa di atas maka di dalam kita memperingati Isra’ Mi’raj ini, maka yang terpenting bagi kita untuk diambil hikmahnya yaitu, kita mempertebal dan memperkuat keimanan serta ketaqwaan kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad saw. Disamping itu kita harus menjaga dan melestarikan warisan dari Nabi / oleh-oleh beliau Mi’roj yaitu sholat lima waktu. Dengan demikian di dalam kita memperingati Isro’ Mi’roj kita harus meningkatkan amal ibadah kita, utamanya amal ibada sholat fardhu lima kali dalam sehari. Karena sholat adalah merupakan pokok tiangnya agama, kalau sholatnya rusak maka rusaklah agamanya dan seluruh amal ibadahnya, sebaliknya kalau sholatnya baik sesuai dengan tuntunan agama, maka baik pulalah segala amal ibadahnya.
“Sholat itu adalah merupakan tiang agama, barangsiapa siapa yang menegakan sholat, maka ia berarti menegakan agama. Dan barangsiapa yang meninggalkan sholat, berarti ia merobohkan agamaya”
Hadiri sekalian yang berbahagia!
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam rangka memperingati Hari Besar Islam Isra’ Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun ini.
Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekhialafannya.
Akhirul kalam WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT
WASSALAMU ‘ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUHU