Sejarah, barang kali bidang ilmu yang mempelajari masa lampau ini menjadi hal yang kiranya begitu membosankan bagi generasi muda. Di sekolah sendiri sering kali pelajaran sejarah tak dapat membawa kita pada rasa ingin tahu dan imajinasi yang besar. Mengetahui hal ini tentunya dipandang perlu untuk mencari strategi yang membuat sejarah diminati banyak orang. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui fiksi sejarah, Apa itu fiksi sejarah? Selengkapnya pidato tentang fiksi sejarah, semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah, nikmat dan karunianya secara terus menerus dan berlapis-lapis di setiap waktunya. Dia yang Maha Hidup, selalu terjaga dan selalu menatap kehidupan hamba-hambanya. Pemeliharaannya mencakup bumi dan seisinya, pemberian-Nya tidak terhitung dan tak terkira, tidak ada ungkapan yang pernah cukup untuk menggambarkan keagungan dan kemuliaannya.
Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada manusia terbaik sepanjang zaman yang mendedikasikan hidupnya untuk menghidupkan agama islam di muka bumi, tidak lain dan tidak bukan adalah Habibana Wanabiyana Muhammad Saw, beserta seluruh keluarganya, sahabatnya-tabi’in nya dan semoga kita semua selaku umatnya.
Hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan pidato tentang fiksi sejarah. Seperti asal katanya yaitu fiksi dan sejarah, fiksi berkaitan karangan atau cerita rekaan sedangkan sejarah sendiri berkaitan dengan ilmu yang mempeajari hal-hal yang terdapat di masa lampau. Jadi fiksi sejarah dapat dipahami sebagai suatu fakta sejarah yang dikemas dalam sebuah cerita dimana tokoh-tokohnya merupakan tokoh rekaan namun mencerminkan sebuah kisah nyata dalam sejarah.
Fiksi sejarah ini kiranya penting untuk dibangun dan dipelihara untuk membangun minat masyarakat dalam menggali sejarah. Bukankah kita tahu bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Hal ini tentunya penting menarik minat generasi muda dalam menggali sejarah karena banyak dari generasi kita hari ini yang seolah-olah meninggalkan sejarahnya. Sejarah hari ini menjadi bahasan yang barang kali kurang diminati oleh generasi muda.
Hadirin yang berbahagia
Tampaknya, sejarah di negeri tidak memiliki tempat yang menyenangkan di hati para generasi muda. Masih ingat pelajaran sejarah di SMP atau SMA tempat kamu bersekolah? Apa yang kamu paling ingat dari pelajaran sejarah? apakah guru yang begitu membosankan ketika mengajar dan begitu sulit dalam memberikan soal ujian ?
Sejarah kaitannya dengan mempelajari masa lalu. Orang sering berdalih dengan pertanyaan mengapa harus mempelajarai masa lalu, bukankah kita harus melangkah ke depan?
Jangan salah kira untuk melangkah ke depan orang harus mempelajari sejarah, karena sejarah memberi pelajaran tentang apa dan bagaimana suatu kegagalan, kesalahan, dan ketidakbenaran terjadi sehingga kita tidak mengulangi kekeliruan yang sama ketika melangkah ke depan.
Bukan hanya untuk menghindari kekeliruan, sejarah membantu kita untuk dapat menganalisa dan meneropong apa yang akan terjadi di masa depan. Tentu kita tidak asing dengan kalimat yang mengatakan bahwa sejarah akan terus berulang,’’ maka bukankah akan lebih cerdas untuk mempelajari sejarah agar kita dapat mengetahui situasi hari ini dan mencari solusinya?
Al-Quran sebagai kitab suci umat islam mengandung banyak nilai sejarah umat-umat terdahulu diantaranya kaum Ad, Tsamud, Madyan, Sodom, dan umat terdahulu lainnya. Bayangkan, Dalam ceramah Ust. Budi Ashari dikatakan bahwa satu per tiga dari Al-quran adalah sejarah. Bisa dibayangkan bagamana islam menempatkan sejarah sebagai suatu hal yang penting?
Al-Quran menempatkan Nabi Muhammad saw sebagai Uswatun Hasanah, beliau adalah manusia terbaik yang paling produktif dan berkah sepanjang masa hidupnya. Dalam buku 100 orang paling berpengaruh di dunia yang di tulis oleh Michael Hart, Rasulullah menempati urutan pertama sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia. Semasa hidupnya, Rasulullah meraih prestasi besar dengan berhasil mengislamkan satu jazirah arab yang luasnya setara dengan tujuh negara saat ini.
Lalu jika kita ingin menjadi manusia yang baik dan bernilai bukankah seharusnya kita mencontoh cara hidup yang di tempuh Rasul?
Dan bagaimana kita bisa mencontoh Rasul jika kita tidak tahu bagaimana Rasul dalam kesehariaannnya, sholatnya, cara berkomunikasinya, mendidik anak dan istrinya dan lain halnya. Tentunya menjadi naif jika kita ingin menjadi manusia berkualitas dan bernilai tanpa mengetahui bagaimana sejarah manusia yang berkualitas dan bernilai itu muncul dan hadir di muka bumi ini.
Ada yang mengatakan bahwa sejarah ibarat akar, dalam hal ini mungkin sejarah adalah akar yang membuat kita mengerti siapa jati diri kita sebenarnya.
Bagi kita yang muslim, mempelajari sejarah para nabi dan orang-orang yang shaleh adalah akar atau fondasi yang memberi arah tentang bagaimana kita harus bersikap atau mungkin dalam bahasa filsafatnya adalah ,’’bagaimana kita harus menjadi dan berada sebagai muslim.
Berkaitan dengan identitas, mungkin bisa dikaitkan dengan identitas kita sebagai warga indonesia.
Sering kali kita lupa mengenai negeri kita yang besar ini, sejarahnya menjadi hal yang bagi sebagian orang mungkin menjemukan untuk dibahas hingga kita lupa menjadi manusia indonesia sesungguhnya. Karena tidak mengetahui sejarah kita sendiri, kita menjadi ambigu menentukan siapa kita sebenarnya dan karenanya kita menjadi pengekor setia bangsa lain.
Sejarah adalah bagian dari identitas dan bagian dari kekuatan untuk menentukan arah mana yang akan kita tuju. Sejarah pun bagian dari keilmuan yang menjawab pertanyaan bagaimana suatu hal menjadi kekuatan dan kelemahan. Ingat Sultan Muhammad Al-Fatih yang merupakan sang penakluk Kota Konstatinopel?
Dalam kemenangannya menaklukan Konstatinopel pada usia 21 tahun, Sultan Muhammad Al-Fatih menjadi begitu terdorong dengan hadit nabi yang berbunyi,’’ Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan. Betapa tidak, banyak usaha yang dikerahkan untuk menaklukan konstatinopel dari masa Kekhalifahan Utsman Bin Affan sampai pada masa keemasan islam. Namun konstatinopel begitu kokoh untuk ditaklukan hingga dalam perjuangannya sang penakluk tersebut mempelajari satu per satu upaya penaklukan yang dilakukan kaum muslimin sebelumnya.
Hadirin yang berbahagia
Sejarah adalah hal yang menarik dan penting untuk dibahas, tapi keberadaannya seolah-olah menjadi hal yang kurang menarik minat untuk diperbincangkan. Pelajaran sejarah sendiri sering kali tidak menggugah rasa ingin tahu dan penasaran siswa karena orientasinya lebih kepada untuk menjadikan siswa hafal ini dan itu, misalnya bagaimana siswa menghafal nama tempat, tanggal, peristiwa dan sebagainya.
Melihat fenomena ini tentunya kita dapat memahami bahwa fiksi sejarah sangat diperlukan untuk menarik minat siswa untuk terus mempelajari sejarah dengan sebaik mungkin. Sejarah adalah hal yang sangat penting untuk terus digali karena keberadaanya mengungkap hal-hal yang mencakup kegagalan, kesuksesan, keberhasilan dan lain hal nya yang dapat dijadikan pelajaran. Fiksi sejarah pun membangun kolaborasi otak kiri dan kanan untuk menemkan cerita menarik yang sarat kan imajinasi.
Hadirin yang berbahagia
Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh