Ceramah Bertemakan Istiqomah

Barang kali kita tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini, yaitu istiqomah. Sikap istiqomah ini meskipun ringan diucapkan tapi bukan hal yang mudah untuk menjadikannya bagian dari kepribadian kita. Tapi bagaimana sebenarnya istiqomah itu sendiri? Istiqomah mencakup tiga hal yaitu lurus, teguh dan kukuh. Untuk lebih lengkapnya simak ceramah bertemakan istiqomah berikut ini, Semoga Bermanfaat !

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin

 Hadirin Rahimakumullah

Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit ilmu tentang istiqomah. Barang kali kita tidak asing dengan istilah yang satu ini, orang sering berharap agar dia menjadi orang yang istiqomah dalam beribadah kepada-Nya. Nampaknya kata yang mudah diucapkan ini tidak semudah dalam pelaksanaannya. Untuk itu tak aneh jika sebagian besar orang mengharapkan sikap ini menjadi bagian dari kepribadiannya.
Lalu apa sebenarnya istiqomah itu?

Istiqomah artinya lurus, teguh dan kukuh. Lurus dalam mengarahkan kiblat hati kepada Allah Swt.; Teguh dalam memegang keyakinan untuk menerima kebenaran ajaran islam. Dan kukuh dalam mengaplikasikan ajaran agama dalam wujud ketaatan dengan menjalankan kewajiban dan menjauhi semua larangan.

Dikatakan bahwa dalam sehari semalam, seorang muslim minimal 17 kali memanjatkan permohonan kepada Allah Swt. ketika ia sedang melaksanakan shalat: Wahai Allah, bimbinglah kami untuk senantiasa bersikap istiqomah. (QS. Al-Fatihah: 6) 

Singkatnya istiqomah mencakup tiga hal yaitu lurus, teguh dan kukuh. Lurus mengisyaratkan sebuah jalan kehidupan yang benar yakni jalan menuju Allah Swt, kemudian teguh mengisyaratkan kemantapan hati untuk berada selamanya dalam jalan kebenaran yang ditempuh dan terakhir kukuh mensyaratkan pengamalan sepenuh hati untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Jadi mereka yang istiqomah adalah mereka yang mampu memegang teguh kebenaran agama yang dibuktikan dengan taat (menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya).

Saudaraku, tentunya bukan hal yang mudah untuk menjadi mukmin yang istiqomah. Tak jarang, godaan setan yang terkutuk selalu menjadi benalu dalam proses mengistiqomahkan diri sehingga manusia tergelincir dalam kubangan dosa lagi dan lagi. Untuk itu kita perlu waspada terhadap segala bentuk godaan setan yang menjerumuskan kita untuk menanggalkan sifat mulia ini.

Sikap istiqomah ini dapat membuat seseorang memperoleh ketenangan, ketentraman, kedamaian, perlindungan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. allah Swt. berfirman,’’ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan,’’ Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka istiqomah dengan perkataan mereka, maka para malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan :’’ janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih ! Dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat. Di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,’’ (QS. Fushshilat: 30-32).

Meskipun menjadi mukmin yang istiqomah bukanlah perkara yang mudah tapi Allah memberikan hadiah yang luar biasa kepada hamba-Nya yang berhasil menjadi mukmin yang istiqomah dalam memegang teguh buhul tali agama. Dan jika dicermati mungkin saja usaha kita untuk menjadi mukmin yang istiqomah tak pernah sebanding dengan hadiah yang diberikan-Nya.

 Akan membahagiakan sekali jika kita semua tergolong mukmin yang istiqomah, tentunya bukan perihal yang mudah tapi juga bukan perihal yang tidak mungkin. Untuk itu marilah kita bersama-sama menuju jalan kebaikan dan jalan kebenaran setelah itu marilah kita beristiqomah pada keduanya. Meskipun sulit dan mungkin akan terjatuh ribuan kali tapi tetaplah memohon kepadanya agar kita dijadikan mukmin yang istiqomah di jalan-Nya.

Barangkali demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Leave a Comment