Setan si pengganggu, mengganggu manusia dari berbagai penjuru tak terkecuali pada saat ia beribadah. Bahkan ketika manusia berwudhu setan selalu menguntit dan mengganggu manusia. Berbagai bisikan dan keraguan setan tiupkan ke dalam hati manusia. Sering kali ketika wudhu, kita merasa ragu apakah wudhu tersebut sah atau tidak.Ini adalah salah satu bentuk gangguan pada manusia ketika berwudhu. Selengkapnya Ceramah Tentang Gangguan Setan Terhadap Orang Yang Sedang Berwudhu, berikut
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin
Hadirin Rahimakumullah
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan perihal gangguan setan terhadap orang yang berwudhu. Setan si mahluk terkutuk ini memang begitu terobsesi untuk mengganggu manusia hingga untuk urusan ibadahpun ia tetap saja mengganggu. Hal ini tentunya agar manusia kehilangan kekhusyuannya. Ibnu Abbas r.a.,’’ Mohonkanlah perlindungan kepada Allah dari bisikan setan pada saat berwudhu.’’
Menurut suatu riwayat, setan yang ditugaskan oleh iblis untuk menggoda orang-orang yang berwudhu bernama Walhan. Riwayat ini ditulis oleh Imama Al-Tirmidzi dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah Saw. bersabda ,’’ Sesungguhnya di dalam wudhu itu ada setan yang mengganggunya yang bernama walhan, maka berjaga-jagalah atas gangguan setan itu.
Oleh sebab itu bagi seseorang yang akan berwudhu agar dia terhindar dari gangguan setan ini hendaknya dia memohon perlindungan kepada Allah Swt. dengan membaca isti’adzah dan basmalah sebelum berwudhu. Rasulullah Saw. bersabda,’’ tidak sempurna wudhu seseorang yang tidak membaca basmalah.’’ (HR. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah)
Setelah membaca isti’adzah dan basmalah dengan bacaan yang sempurna , sebaiknya dilanjutkan dengan membaca doa memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan sebagai berikut:
Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung pula kepada Engkau wahai Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.’’ (QS. Al-Mu’minun: 97-98)
Selanjutnya berwudhulah dengan tenang, tertib dan sempurna dengan memerhatikan tata cara wudhu yang baik, yakni membasuh dan mengusap seluruh anggota wudhu baik yang hukumnya wajib maupun sunnah. Ada baiknya selama selama membasuh atau mengusap anggota wudhu tersebut, senantiasa diiringi dengan dzikir dan doa yang dilafalkan di dalam hati.
Sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Saw. kemudian setelah selesai berwudhu diakhiri dengan membaca doa dengan menghadap kiblat sambil menengadahkan kedua telapak tangan:
‘’Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku dari jamaah orang-orang yang tobat, dan jadikanlah aku dari jamaah hamba-hambamu yang saleh. Mahasuci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu aku bersaksi sungguh tidak ada Tuhan selain Engkau, kumohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.
Rasulullah Saw. bersabda:
Inginkah kalian aku beri tahu suatu amal yang dapat menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat di sisi Allah ? Yakni: menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak disukai (dingin), banyak melangkahkan kaki ke masjid, dan menanti waktu shalat setelah mengerjakan shalat. Maka itulah benteng, itulah benteng, itulah benteng. ‘’ (HR. Ahmad, Muslim, Al-Tirmidzi, Al-Nasa’I, dan Malik).
Menyempurnakan wudhu pada saat cuaca dingin, memperbanyak melangkahkan kaki menuju masjid, dan menanti waktu shalat setelah mengerjakan shalat adalah benteng dari musuh akidah dan keimanan yang senantiasa mengintai dan mencari mencari kesempatan untuk dapat menerobos benteng pertahanan tersebut.
Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dapat dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.