Contoh Pidato Pada Hari Raya Qurban (Idul Adha)

Hari raya qurban atau yang biasa dikenal dengan istilah Idul Adha merupakan momen hari besar dalam agama islam, dimana pada hari tersebut akan diperingati peristiwa qurban. Nah, bagi anda yang sedang membutuhkan contoh pidato Hari Raya Qurban (Idul Adha) berikut dibawah ini saya telah membuat salah satu pudato untuk keperluan acara tersebut. Silahkan dipergunakan sebagai mana mestinya, dan jangan lupa untuk mengunjungi juga halaman artikel lainya yang terdapat di media blog ini seperti misalkan contoh pidato agama islam.

Assalamu’alaikum Wr. Wb

(Pilih Muqaddimah Contoh Pidato yang Anda Sukai)

Bapak-bapak, Ibu-ibu serta para hadirin sekalian yang berbahagia!
Ucapan tahmid dan tasyakur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena kita semua masih di beri kesempatan oleh Allah hidup di muka buminya, sehingga kita semua masih dapat bertemu dengan bulan Dzulhijjah, utamanya pada tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut dengan hari raya Adh-ha atau hari raya Qurban ini.

Bulan Dzulhijjah ini disebut dengan bulan haji, karena pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 dzulhijjah semua hamba-hamba Allah yang mampu ekonomi dan fisiknya telah berkumpul di padang arofah dengan pakaian serba putih, menundukan wajahnya kehadirat Allah, dengan tujuan yang satu yaitu mengerjakan Ibadah haji untuk mengharapkan ridho dan maghfiroh-Nya.

Juga bulan Dzulhijjah ini disebut dengan Hari Raya Qur’ban atau ‘Idul Adh-ha, karena seorang muslim mendapat kesempatan untuk beramal bakti dengan menyembelih hewan korban, apakah itu dengan binatang unta, kambing atau lembu. Dan juga bagi orang yang telah di anugrahi rezeki yang melimpah ruah, dia diwajibkan untuk berkorban. Menyembelih binatang kurban itu tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang menunaikan ibadah haji di Mekkah, tetapi bagi setiap muslim dimanapun berada, kemudian daging qurbannya dibagi-bagikan kepada para fakir miskin, dan sebagainya boleh dimakan sendiri.

Dalam Al-Qur’an Surat Al Kautsar Allah memerintahkan:
Maka sembelihlah untuk Tuhan dan Berkorbanlah”
Dan dalam hadist lain Rasulullah bersabda: “Barang siapa mempunyai kelapangan (kejembaran rezeki), mampu untuk berkorban tetapi tidak melakukannya, maka janganlah dia dekat-dekat ke Mushollah tempat kami beribadat”.


Hadirin sekalian yang berbahagia!
Binatang korban yang disembelih dengan hati yang ikhlas itu kelak di hari akhir akan ditimbang darahnya, tanduknya, bulunya dan semua anggota tubuhnya, sekaligus akan menjadi saksi baginya.
Rasulullah saw bersabda yang artinya:
Sembelihlah korban dan senangkanlah hatimu, sesungguhnya seorang muslim yang menghadapkan hewan-hewan sembelihnya ke kiblat, maka darah hewan itu, tanduknya dan bulunya semuanya merupakan kebajikan yang akan ditimbang pada hari kiamat.”


Hadirin sekalian yang berbahagia!
Menyembelih binatang korban itu mengandung dua aspek perwujudan, yaitu:
Pertama: Aspek uhudiah (Peribadatan), yaitu berbakti dan mendekatkan diri kepada Tuhan, sesuai dengan asal kata korban itu berasal dari kata “Qoroba” yang artinya mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai imbangan pendekatan itu, maka Allah dekat pula kepada orang yang berkorban, dan Tuhan akan melipatgandakan pahalanya di akhirat kelak.

Kedua: Aspek kemasyarkatan. Karena dengan melakukan korban dan membagi-bagikan daging sembelihan itu akan berkembanglah pendekatan sesama umat manusia. Dimana kaum muslimin yang sedang hidup dalam garis kemiskinan yang selama hidupnya tidak pernah makan daging sapi, kini dia merasakan bagaimana nikmatnya makan daging ikan sapi. Dengan jalan ini insya Allah akan terciptalah kemurnian sosial dalam masyarakat.

Hadirin sekalian yang berbahagia!
Demikianlah pidato yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan berkenan di hati para hadirin sekalian. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maag atas segala kekurangan dan kekhilafannya.

Akhirul kalam WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUHU.

Leave a Comment