Artikel ini tentang contoh pidato sambutan keluarga mempelai putra ketika akan melangsungkan pernikahan. Contoh teks pidato pernikahan ini merupakan hasil karya tulisan saya sendiri, silahkan dimanfaatkan dengan sebaaik-baiknya. Dan, tak henti-hentinya saya merekomendasikan contoh pidato lain yang sama bermanfaatnya yaitu contoh pidato walimatul khitan. Langsung saja kita ke pokok materi, ini dia contoh pidato pernikahan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
(pilih muqoddimah pidato yang anda sukai)
Bapak shohibul hajat yang kami hormati. Bapak-bapak serta para hadirin undangan sekalian yang berbahagia!
Pada siang hari yang penuh dengan kebahagiaan ini marilah kita bersama-sama memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Lantaran tidak berhenti-hentinya rohmat, hidayat serta inayat-Nya yang dilimpahkan kepada kita semua, sehingga dengan adanya ni’mat-ni’mat Allah itu kita semua mamsih bisa merasakan segarnya air, angin atau udara, dan masih bisa berasakan panasnya matahari.
Selanjutnya marilah kita berdoa kepada Allah semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada jungjungan Nabi Muhammad Saw. Kepada keluarganya, para sahabatnya serta semua orang yang mengikuti ajaran-ajarannya.
Hadirin sekalian yang berbahagia!
Perkenankanlah kami berdiri di muka hadirin sekalian ini adalah mewakili dari rombongan pengantar penganten putra. Dalam mewakili rombongan penganten putra ini ada beberapa hal yang kami sampaikan.
Pertama : kami atas nama seluruh rombongan pengantar pengantern putra mohon maaf yang sebesar besarnya apabila ada tingkah laku yang kurang sopan atau tidak sesuai dengan adat yang berlaku disini, atau yang berupa kata-kata yang kurang berkenan di hati para hadirin atau keluarga masyarakat desa………………………………………………
Kedua kami atas nama keluarga dari penganten putra yaitu bapak Sapuan sekeluarga menyampaikan salam kepada keluarga penganten putri yaitu bapak kasdarani. Adapun salam yang disampaikan itu adalah salam persaudaraan ukhuwwah islamiyah, yakni ASSALAMU ‘ALAIKUM WAROHMATULLOHI WABAROKAATUHU.
Disamping bapak Sapuan sekeluarga menyampaikan salam kepada keluarga penganten putri disini, juga menitipkan putranya yang tidak berpengalaman dalam rumah tangga ini dianggap sebagai anaknya sendiri, untuk itu janganlah segan –segan apabila ada kesalahan atau kekeliruan dari anak marwan ini diluruskan, agar jalan yang dilaluinya dalam menempuh hidup berumah tangga ini tiada ganjalan atau rintangan yang dapat merenggangkan keakraban keluarga disini.
Ketiga, kami atas nama rombongan pengantar penganten putra sekaligus teman akrabnya menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah perkawinan ini, mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya.
Saudara marwan……………………..hari ini tanggung jawabmu di hadapan Allahbertambah yaitu dengan kehadiran istri setiamu yang selalu mendampingimu. Istri yang berada disampingmu itu adalah amanat yang harus kamu jaga dengan sebaik-baiknya. Dalam al-quran telah ditegaskan oleh Allah supaya para suami itu berbuat baik kepada keluarga istrinya ( utamanya istri sendiri ).
“WA ‘AASYIRUUHUNNA BIL MA’RUFI”
Artinya:
“dan pergauilah istri-istrimu dengan baik ( wahai para suami)”.
Pada waktu haji wada’ ( haji perpisahan) Rosulullah SAW. Bersabda dihadapan para sahabatnya: ingatlah wahai kaumku , terimalah pesanku untuk berbuat baik kepada para istri, istri-istri itu hanyalah dapat diumpakan kawanmu yang berada di sampingmu, kamu tidak memiliki apa-apa dari mereka selain berbuat baik, kecuali kalau istri-istri itu melakukan perbuatan keji yang jelas (misalnya membangkang/tidak mau taat) maka tinggalkanlah mereka sendirian di tempat tidur (supaya kesepian) dan pukulah mereka dengan pukulan yang tidak melukai (misalnya memukul pada bagian paha, betis, dan lain sebagainya). Kalau istri-istri itu sudah taat kepadamu maka janganlah kamu mencari alasan untuk menyusahkan mereka. Ingatlah! Sesungguhnya kami mempunyai kewajiban terhadap istri-istrimu dan sesungguhnya istri-istrimu mempunyai itu mempunyai kewajiban –kewajiban terhadap dirimu.
Kemudian kewajiban-kewajiban istri-istri terhadap dirimu ialah mereka tidak boleh mempersilakan tempat tidurmu diinjak oleh orang yang kami benci, dan mereka tidak boleh mengijinkan masuk kerumahmu kepada orang yang kamu benci. Ingatlah! Kewajibanmu terhadap mereka ialah bahwa kamu melayani mereka dengan baik dalam soal pakaian dan makanan. Dan tegaskan dalam hadist yang lain mengenai kewajiban seorang suami terhadap istri-istrinya yaitu:
“HAQQUL MAR-ATI’ALAZ ZAUJI AN YUTH’IMAHAA IDZAA THO’IMA WAYAKSUUHAA IDZAKTASAA WALAA YADLIRIBAL WAJHA WALAA YAQBIIHA WALAA YAHJU-RO ILLAA FIL MABAITI”.
Artinya:
“ kewajiban seorang suami terhadap istrinya ialah suami harus member makan kepadanya jika ia sendiri makan, dan member pakaian kepadanya jika ia sendiri (suami) berpakaian, dan tidak boleh memukul wajahnya dan tidak boleh memperolok-olok dia, dan juga tidak boleh meninggalkannya kecuali dalam tempat tidur (ketika istri membangkang)”
Dengan merunjuk dari hadist-hadist Rosulullah SAW. Di atas bahwa, bahwa seorang suami itu selaku kepala keluarga dari rumah tangga yang dibinanya, haruslah dituntut untuk berahlak dengan akhlak yang mulia, sebab dengan ahklak yang mulia sebagai pertanda telah sempurna imannya. Dalam hal ini Rosululloh saw. Bersabda:
INNA MIN AKMALIL MUKMINIINA IMAANAN AHSANUHUM KHULUQON WA-ALTHOFUHUM BI-AHLIHI”.
Artinya:
Sesungguhnya yang termasuk golongan mu’min yang paling sempurna imannya ialah mereka yang baik budi pekertinya,dan mereka yang lebih halus dalam mempergauli keluarganya(istri,anak-anaknya dan para kerabatnya)”.
“KHOIRUKUM KHOIRUKUM LI-AHLIHI WA-ANAA KHOIRUKUM LI-AHLII.
Artinya:
Orang yang terbaik dari kalian ialah mereka yang lebih baik dari kami di dalam mempergauli keluarganya, dan saya (kata Nabi) adalah orang yang terbaik dari kaum sekalian dalam mempergauli keluargaku”.
Sekali lagi kami atas nama teman akrab member pesan kepada sauadara Marwan, bahwa kini adalah telah mempunyai tanggung jawab yang baru yaitu berupa istri kamu, untuk itu jagalah ia sebaik-baiknya, tunaikanlah segala hak-haknya, dan pergauilah ia dengan pergaulan yang ma’ruf. Mudah – mudahan apa yang kami sampaikan dalam sambutan ini ada guna dan manfaatnya bagi kita semua penganten yang sudah tua-tua, khususnya bagi penganten baru yaitu saudara Marwan bersama istri………………………………………….
Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kehilafannya.
IHDINASH SHIROOTHOOL MUSTAQIIM , WABILLAHIT TAUFIK WAL HIDAYAT WASSALAMU ‘ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABAROKAATUHU.