Rahmat ialah kasih sayang atau perhatian Allah SWT kepada orang-orang khusus yang dipilihnya. Agar lebih jauh kita memahami makna dan pengertian dari rahmat, marilah kita simak contoh pidato tentang rahmat dibawah ini:
Assalamu’alaikum Wr.Wb
(silahkan pilih contoh mukodimah pidato yang anda sukai)
Para hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan ini marilah kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, membiasakan diri untuk gemar bersedekah dan beriman terhadap keterangan-keterangan Allah dalam Al-Qur’an. Sebab menjadi orang bertaqwa, gemar bersedekah dan beriman akan Al-Qur’an merupakan jalan untuk mendapatkan rahmat dari Allah. Sebab dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 66, Allah berfirman:
خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ
الْمُحْسِنِينَ
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS: Al-A’raf Ayat: 56)
Selain itu, dalam surat Al Kahfi ayat 109 juga diterangkan:
الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ
مَدَدًا
Bapak-bapak, Ibu-ibu dan saudara sekalian.
Rahmat artinya kasih sayang. Adapun rahmat yang dimaksudkan dalam materi ini adalah kasih sayang atau karunia Allah yang dilimpahkan kepada segenap makhluknya.
Sesungguhnya hendaknya kita sadari bersama, bahwa setiap apa yang kita rasakan dan kita lihat di dunia ini merupakan suatu kenikmatan, kesenangan, keberuntungan, kelapangan, kelebihan, dan yang sejenis itu, merupakan kategori rahmat.
Para hadirin yang berbahagia,
Setiap nikmat yang dikaruniakan Allah kepada kita, baik yang bersifat umum maupun khusus, semuanya adalah buah dari rahmat Allah. Kesehatan, harta benda, istri cantik, anak-anak yang baik, ilmu, petunjuk, jiwa raga yang lapang, hal-hal yang mendatangkan manfaat, kepemurahan, ketulusan, semua itu rahmat ilahi. Perhatikanlah buah rahmat tuhan itu yang meliputi seluruh kehidupan dan keadaan, di dalam ciptaan manusia, dalam anggota tubuh kita, dalam sumber rejeki, di dalam dunia dan ilmu, dan lain sebagainya.
Pada setiap detik dan di semua tempat, dalam keadaan apapun. Tuhan selalu memberi karunia rahmat-Nya. Bukan saja kepada manusia, tetapi juga kepada makhluk lain, misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Rahmat yang dicurahkan Allah tanpa memandang jenis makhluk, tidak pilih kasih, tapi adil dan merata. Orang yang membangkan dan durhaka kepadaNya juga diberi rahmat. Betapa banyak manusia yang akhlaknya buruk dan gemar bermaksiat, namun mereka juga bergelimpangan kesenangan karena karunia dari Tuhan.
Rahmat Allah yang dikaruniakan kepada makhluknya tidak ada habis-habisnya dan tak akan berakhir sebelum manusia itu berakhir hidupnya. Seandainya lautan dijadikan tinta untuk menulis rahmat, maka tak akan mencukupi. Bisa jadi air lautan habis sebelum dapat menyelesaikan tulisan itu.
Para hadirin yang terhormat,
Mungkin kita bertanya, kalau betul Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada hamba tanpa pandang bulu, mengapa masih banyak orang yang mendapat adzabNya? baik hukuman, siksaan, penderitaan jasmani dan rohani.
Ketahuilah bahwa rahmat Allah dilimpahkan kepada segenap hambaNya. Itu memang betul. Namun jangan diartikan bahwa setelah mendapatkan rahmat kemudian Allah membiarkan suatu perbuatan yang salah tanpa mendapat hukuman.
Di dunia ini penuh dengan perbuatan buruk, misalnya perampasan, korupsi, penghianatan, zina, pembunuhan dan perbuatan-perbuatan durhaka kepada Allah. Seandainya tidak ada adzab atau hukuman dari Allah, maka manusia tidak akan takut untuk melaksanakan kemaksiatan atau kejahatan. Justru disinilai letak dari rahmat Allah, yaitu memberi hukuman orang yang bersalah. Dia tidak membiarkan perbuatan buruk merajalela di muka bumi.
Para hadirin yang berbahagia,
Jika kita fikirkan dengan hati jernih dan akal cerdas, maka sesungguhnya rahmat Allah itu tidak bisa kita hitung. Manusia tidak mampu menghitungnya. Pada susunan dan peralatan tubuh kita sendiri terkandung rahmat Allah yang melimpah ruah. Sejak dari ujung kaki sampai ujung rambut, semuanya mengandung rahmat yang luar biasa. Kalau misalnya salah satu tidak berfungsi, maka akan mempengaruhi pula yang lainnya.
Kemudian rahmat lainnya yang seringkali kita lupakan atau bahkan kita sama sekali tidak menghargainya ialah berupa adanya rahmat siang dan malam. Di dalam Al-Qur’an surat Al Qashas ayat 73, Allah berfirman ” Di antara rahmat Tuhan, dijadikanNya untuk kamu siang dan malam, agar kamu dapat bersenang diri padanya, dan supaya kamu dapat mencari karunia Tuhan. Mudah-mudahan kamu bersyukur.”
Para hadirin yang terhormat,
Tuhan menjadikan siang dan malam sebagai satu kesatuan rahmat yang saling terkait dan saling isi mengisi. Keduanya sama-sama penting untuk kehidupan semua makhluk, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Makhluk hidup tidak akan hidup tanpa adanya pergantian siang dan malam.
Seandainya di suatu tempat terjadi malam terus-menerus, maka akan terjadi kekacauan luar biasa. Semua makhluk tidak mendapatkan sinar matahari, padahal sinar matahari itu mengandung zat yang diperlukan dalam kehidupan. Hawa atau udara semakin lama semakin dingin apabila terjadi malam secara terus menerus. Dapatlah kita bayangkan, pasti semua makhluk tidak mampu bertahan terhadap hawa yang semakin lama semakin dingin dan terus membeku.Akibatnya, manusia, hewan, dan tumbuhan menjadi binasa.
Sekarang kita bayangkan yang sebaliknya, bagaimana jadinya jika Allah menjadikan suatu tempat itu siang terus menerus? tentu udara semakin panas, suhu terus meningkat dan semua yang ada di permukaan menjadi terbakar.
Allahu Akbar….
Tuhan telah mengatur keadaan dan perjalanan malam maupun siang dengan apik dan sedemikian sistematis, sehingga suhu udara silih berganti, dan makhluk hidup selamat dari bahaya kehancuran. Semua ini merupakan rahmat Allah yang diberikan secara cuma-cuma kepada hambaNya.
Para hadirin yang berbahagia,
Rahmat lain yang tak kalah pentingnya ialah adanya angin dan udara. Selama ini kita menikmati rahmat Allah berupa udara, namun kita jarang, atau bahkan sama sekali tidak bersyukur kepadaNya. Kita tidak pernah menghargai betapa mahal nilai udara.
Itulah contoh-contoh rahmat yang dapat kita rasakan di dunia. Betapa banyak rahmat yang telah diberikan kepada Allah. Namun sebagian saja yang saya contohkan disini.
Demikianlah sedikit apa yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun jika dalam materi itu dapat dipetik kebenarannya, maka hal itu semata-mata karena ilmu Allah. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Bilahit taufik wal hidayah wassalamu’alaikum Warahmatullaahi wabarakatuh.