Saling tolong menolong itulah judul dari contoh pidato yang akan saya bagikan kali ini. Mengapa perlu dibahas apakan begitu penting sifat dan sikap saling tolong menolong tersebut. Nah, Melalui pembahasan contoh pidato tentang saling tolong menolong berikut ini kita akan mengetahuinya. Jangan lupa kunjungi juga halaman contoh pidato bahasa sunda dan halaman artikel contoh pidato tentang musibah yang kemarin telah saya bagikan kepada anda.
Assalamu’alaikum War. Wab.
(Pilih muqaddimah pidato yang anda sukai)
Bapak-bapak,ibu-ibu, dan saudara saudara sekalian yang saya hormati.
Pertama kali, marilah kita memanjatkan puji syukur yang tiada terhingga kepada Allah swt. Karena Dia telah member kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu ialah umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua bisa menghadiri acara…………………..
Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita bisa hadir dan bermuwajahah di tempat ini.
Kedua kalinya, semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap dilimpahkan Allah kepada panutan kita semua, yakni Rosulullah saw.berikut para keluarganya, para sahabatnya, para Ulama-ulama dan segenap pengikutnya umat Islam sekalian. Amiin.
Para hadirin yang saya hormati,
Pada dasarnya Manusia adalah makhluk Sosial. Artinya makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, melainkan secara berkelompok. Satu sama lain saling membutuhkan.Untuk mendapatkan kesejahteraan kita tidak bisa hidup seorang diri. Kita pasti bergantung dan membutuhkan pertolongan orang lain. Demikian pula orang lain, pasti membutuhkan kehadiran kita. Sikap saling membantu sangat dianjurkan dalam islam.membiarkan saling membantu sesame manusia merupakan akhlak mulia. Karena itulah maka dalam islam dikenal dengan istilah ta’awun (saling menolong).
Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 2:
“Dan tolong menolonglah kalian dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa. Dan jangan tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran dan bertaqwalah kalian kepada Allah amat berat siksaan-Nya.”
Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara sekalian,
Pada dasarnya Ta’awun atau tolong- menolong itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tolong-menolong secara moral dan tolong-menolong secara material.
Tolong-menolong secara moral adalah saling membantu member nasihat tentang kebaikan. Memberi jalan keluar atas kesulitan teman atau orang lain.mencagah perbuatan munkar dan menunjukan bagaimana seorang itu berbuat. Atau bisa juga memberikan gagasan-gagasan positif, dan masih banyak lagi.
Sedangkan tolong-menolong dari segi material ialah membantu orang lain misalkan berupa tenaga,harta,modal,sedekah,zakat dan sebagainya. Dalam islam anjuran untuk membantu lagi fakir miskin melalui zakat merupakan bentuk ta’awun secara nyata.
Allah berfirman:
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu kami membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka,dan Allah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui.“
Sungguh indah ayat-ayat Al-Qur’an. Ayat tersebut mengandung makna saling tolong-menolong.di mana para Amil (petugas pemungut zakat) meminta atau mengambil sebagian dari harta orang kaya untuk zakat. Kemudian harta zakat dibagikan kepada fakir miskin, yatim piatu dan mereka yang berhak.
Ini contoh tolong-menolong. Dimana para, amil menolong orang kaya agar mereka tidak terkena siksa Allah akibat kelalaian zakatnya. Sedangkan orang kaya yang mengeluarkan zakat akan menolong fakir miskin, anak yatim dan mereka yang berhak. Hal inilah bentuk ta’awun material.
Para hadirin rahimahumullah,
Islam member tuntunan dan ajaran bahwa sesame muslim adalah saudara. Jika sesama muslim telah mengaku saudara, maka sungguh keterlaluan jika muslim yang kaya enggan menolong muslim yang miskin. Sungguh keterlaluan muslim yang pandai enggan memberi ilmunya kepada miskin yang bodoh. Karena itu yang kaya hendaknya memberi yang miskin dan yang berilmu hendaknya mengajari yang bodoh.
Dalam ikatan persaudaraan atau persahabatan, maka ada hak-hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. Rosulullah saw. Bersabda:
“Ada empat perkara hak orang islam yang harus engkau penuhi yaitu agar membantu kepada yang berbuat kebaikan,memohonkan ampunan kepada yang berbuat dosa, mendoakan kepada yang membelakangi agamanya dan agar senang kepada mereka yang melakukan taubat.”
Bapak-bapak,ibu-ibu dan saudara sekalian,
Namun selama ini dikalangan semua muslim,ta’awun dalam bentuk material ini masih belum membudaya. Banyak orang islam yang kaya raya namun kepedulian social terhadap sesame saudara muslim kurang maksimal. Tidak sedikit mereka yang berlimpah kekayaan namun masih kikir. Padahal seandaianya di Negara ini, orang islam yang kaya peduli terhadap orang islam yang miskin, yang pengangguran dan yatim piatu, maka masyarakat islam akan menjadi makmur.
Oleh karena itu diharapkan kita melatih diri untuk dermawan dan suka mengulurkan tangan kepada sesame muslim yang miskin. Memberi lapangan pekerjaan bagi muslim yang fakir. Dan tidak segan-segan menolong yatim piatu. Sesungguhnya harta yang kita keluarkan untuk menolong mereka tidak akan berkurang, melainkan bertambah.
Demikianlah sedikit apa yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu karena khilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun jika dalam materi itu dapat dipetik kebenarannya,maka hal itu semata-mata karena ilmu Allah. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
BILAHIT TAUFIQ WAL HIDAYAH, WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAAHI WABARAKATATUH.