Hujan adalah sebuah berkah nikmat luar biasa membawa banyak barokah manfaat, walau terkadang juga dapat menimbulkan bencana. Tapi apapun itu pada akhirnya semua tergantung sikap kita dalam menanggapinya, apakah kita menganggapnya sebagai kebaikan atau keburukan. Tapi satu hal yang pasti, segala sesuatu yang terjadi sudah pasti atas kehendak Tuhan YME, oleh karena itu sudah dapat di pastikan adalah sebuah kebaikan. Lewat Contoh Khutbah Jum’at Tentang Mensyukuri Turun Hujan berikut ini, kita akan sama-sama memahami tentang hikmah dari sikap bersyukur terhadap turunnya air hujan.
Khutbah Pertama:
أَمَّا بَعْدُ:
أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى،
Ibadallah,
Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah
Bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam.
Ketahuilah bahwa mensyukuri dapat memperbaharui berbagai karunia. Bersyukur merupakan menghormati berbagai karunia dan mengakui betapa besar karunia Allah yang dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya. Diantara salah satu bentuk bersyukur kepada Allah ketika mendapat karunia adalah dengan cara melakukan sujud syukur sebagaimana yang biasa dilakukan Oleh Nabi saw ketika mendapat anugrah atau ketika selamat dari bencana, maka beliau saw segera sujud sebagai tanda syukur kepada Allah. Di antaranya pula adalah memperpanjang shalat malam sampai kedua telapak kaki beliau saw bengkak. Ketika Aisyah bertanya: “Ya Rasulullah, mengapa engkau mempersulit dirimu seperti ini, padahal Allah telah memberimu ampun atas dosa-dosa mu yang terdahulu dan yang terkemudian?”
Sabda belia saw
“Wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menjadi orang yang berterima kasih”
Itulah kebiasaan Rasulullah saw ketika mendapat karunia. Allah memuji Nuh sebagai salah seorang hamba-Nya yang suka bersyukur. Demikian pula, Allah memuji Dawud dan Sulaiman yang diberi ilmu dan ketika keduanya mengucapkan syukur atas berbagai karunia yang diberikan kepada keduanya, Allah menyebut tanda syukur keduanya seperti berikut:
“Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman.” (QS. An Naml: 15)
Demikian pula, ketika Allah memuji Nabi Yusuf yang diberi kedudukan, pengetahuan dan dikumpulkan kembali bersama ibu, bapak dan saudara-saudaranya, ketika ia merasa bahwa ia mendapat karunia dari Tuhannya, maka ia berkata:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. ” (QS. Yusuf: 101)
Jama’ah Jum’at rahimakumullah
Para Nabi adalah suri taualadan yang baik, maka tirulah jejak mereka. Syukurilah karunia Allah dengan hati, lidah dan perbuatan kalian. Allah berjanji bahwa Dia akan memberi pahala yang besar bagi orang-orang yang bersyukur dan akan menyiksa dengan siksa yang pedih bagi mereka yang mengingkari segala karunia-Nya, seperti yang disebutkan dalam firman Allah berikut:
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” (QS. Ibrahim: 18)
Adakalanya Allah menguji sebagian hamba-Nya dengan berbagai cobaan dan kesusahan, misalnya dengan musim paceklik yang berkepanjangan, agar mereka segera kembali bertaubat dan beribadah kepada Allah, sehingga dosa-dosa mereka di ampuni, karena tidak ada yang dapat menolong manusia ketika mendapat cobaan dan kesulitan, kecuali hanya Allah semata. Karena itu, manusia harus mensyukuri semua karunia Allah dan bersabar ketika menghadapi berbagai musibah-Nya, agar segala kesulitannya diganti dengan karunia-Nya, sehingga ia mau memuji dan bersyukur kepada Allah.
Di antara karunia Allah yang patut disyukuri adalah turunnya hujan. Setelah kebanyakan orang mengalami masa paceklik dan kekeringan yang berkepanjangan, sebab hanya Allah yang dapat menurunkan hujan setelah manusia putus asa ketika menghadapi masa paceklik.
Allah berfirman:
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. ” (QS.Asy-Syu’ara’: 28)
Jama’ah jum’at rahimakumullah
Ketahuilah bahwa hujan adalah penyebab berbagai karunia, rizki, kesabaran dan kebahagiaan. Abdullah ibnu Abbas ra menafsirkan firman Allah:
” Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu. “(QS. Adz Dzariyat: 22)
“Air Hujan adalah penyebab berbagai karunia dan rizki”
Karunia diturunkannya hujan dan berbagai karunia lainnya seperti keamanan, kesehatan, keselamatan, usia dan sebagainya. Adapun karunia yang paling besar adalah Islam dan Iman dan melakukannya sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Syukurilah benar-benar karunia itu, agar Allah menambah karunia-karunia-Nya kepada kalian. Allah telah berjanji bahwa Allah akan memberi pahala yang sangat besar di dunia dan di akhirat bagi siapapun yang suka bersyukur kepada-Nya.
Yang di maksud bersyukur adalah bukan sekedar ucapan terima kasih dan pujian kepada Allah, tetapi menggunakan segala karunia Allah di jalan yang benar dengan mengerjakan amal-amal saleh, bersyukur, bertaubat, berharap dengan penuh rendah hati dan rendah diri kepada Allah, selain itu kita harus menjauhi segala perbuatan dosa, karena kesenangan yang disediakan Allah tidak dapat engkau peroleh, kecuali dengan mentaati-Nya, termasuk juga memperoleh air hujan dari langit. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah berikut:
لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَمَنْ يُعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا
” Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak). Untuk Kami beri cobaan kepada mereka padanya. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang amat berat. ” (QS. Al-Jinn: 16-17)
Maksudnya, andaikata orang-orang beriman berjalan di atas kebenaran dan taat kepada Allah, pasti Allah akan memberi berbagai karunia-Nya di dunia sebanyak-banyaknya, memberi mereka kehidupan yang bahagia di dunia dan sekaligus untuk menguji perasaan mereka, apakah mereka termasuk orang-orang yang taat ataukah mereka termasuk orang-orang yang mengingkari semua karunia Allah.