Naskah Pidato Berjudul Apa & Bagaimana Sifat Kikir

Barang kali kita tidak asing lagi dengan  sifat buruk yang satu ini yaitu kikir atau bukhl. Apa itu kikir atau Al-Bukhl ini? mengapa sifat tercela ini sering timbul dalam diri manusia?. Saudaraku, letakan lah harta dunia itu di tangan karena jika kita meletakannya di hati bukan tidak mungkin kita akan menjadi orang-orang yang kikir. Selengkapnya, Naskah pidato berjudul apa dan bagaimana sifat kikir. 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati teman-teman dan hadirin semua. Marilah kita bersama – sama panjatkan puja, puji, dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam karena atas berkah, rahmat dan hidayahnya kita semua dapat berkumpul di tepat yang Insya Allah mulia ini Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan ke pada junjungan kita – manusia terbaik sepanjang zaman yakni besar Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Hadirin Rahimakumullah

Allah Swt berfirman,’’ingatlah kamu ini orang-orang yang di ajak untuk menafkahkan hartamu pada jalan Allah. Maka diantara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah lah yang Maha Kaya sedangkan kamulanh orang-orang yang membutuhkan-Nya. Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu ini (QS. Muhammad: 38)

 Hadirin Rahimakumullah

 Melalui ayat ini setidaknya kita harus menghindari sifat kikir atau al-bukhl. Al- bukhl atau kikir ini ada beberapa macam diantaranya kikir terhadap diri sendiri, kikir terhadap sesama dan kikir terhadap agama. Kikir terhadap diri sendiri ditunjukan dengan sikap seseorang yang terlalu membatasi kebutuhan pangan, sandang dan papan terhadap keluarganya meskipun terhadap hal-hal yang dinilai sangat dibutuhkan. Kemudian kikir terhadap sesama salah satunya ditunjukan dengan sikap enggan untuk memberikan bantuan kepada orang lain. Terakhir adalah kikir terhadadap agama berkaitan dengan keengganan seseorang untuk menunaikan zakat, infak dan sedekah.
Bisa jadi mereka yang kikir adalah mereka yang tidak menyadari bahwa pada hakikatnya harta yang mereka miliki adalah titipan dari Allah Swt. Dalam harta titipan ini barang kali ada hak-hak orang lain yang harus ditunaikan. Maka sebenarnya apapun yang membersamai kita hari ini itu semua hanyalah titipan yang memiliki batas waktu tertentu.

 Hadirin yang berbahagia

 Tak dapat dipungkiri bahwa kekikiran ini melahirkan kebencian baik kebencian dari manusia maupun kebencian dari Tuhan. Pertanyaannya adalah adakah kita mampu hidup di dunia ini tanpa bantuan dari manusia dan bimbingan dari Allah Swt.? Jika kita dibenci sesama manusia adakah kita masih bisa hidup dengan damai? Atau jika kita dibenci oleh Tuhan adakah kita dapat hidup dengan baik dan benar?

Saudaraku, pada akhirnya keburukan dan kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri, begitu pun dengan kekikiran ia akan kembali pada diri kita sendiri – entah itu bentuknya matinya nurani kita untuk merasakann beban sesama, atau kebencian dari sesama dan Tuhan. Barang kali kekikiran ini timbul sepanjang kecintaan terhadap dunia terus bertambah, dan agaknya sifat buruk ini pun timbul sejalan dengan kebodohan dan rayuan yang dibisikan oleh setan yang terkutuk.

Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 268 Allah berfirman,’’setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untuk kamu ampunan dan karunia dari-Nya. Dan Allah Mahaluas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.

 
Saudaraku, menunaikan zakat, infak dan sedekah tidak akan pernah membuat kita jatuh misikin malah yang terjadi adalah sebaliknya dimana rizki yang diberikan-Nya akan terus bertambah dan berkah. Lihatlah betapa banyak kisah yang menceritakan peristiwa luar biasa dalam hidup ketika seseorang menaggalkan sifat kikirnya dengan bersedekah sebanyak mungkin di jalan Allah. Yang mereka dapatkan bukan hanya ketenangan dan kedamaian tapi balasan rizki yang begitu melimpah.

Hadirin Rahimakumullah

 Mungkin dalam kehidupan ini, kita tak selamanya berada dalam jalan yang lurus. Sering kali kita jatuh dalam kubangan kemaksiatan dan sering kali pula kita berbelok arah dari jalan kebenaran. Namun dengan rahmat-Nya, Ia senantiasa menguatkan kita untuk terus bangkit dan menuju jalan lurus-Nya.

Untuk itu, barang kali kita pernah menjadi orang yang kikir dan begitu mencintai dunia, tapi hari ini saatnya kita menghapus keburukan dengan kebaikan, saatnya kita menjadi lebih bersemangat dalam memberikan bantuan kepada orang lain dan saatnya kita menyadari bahwa semua yang ada di tangan kita hari ini adalah sebuah titipan. Sebagaimana hal nya titipan, maka kita harus menjaganya dengan sikap amanah sesuai dengan apa yang di inginkan oleh pemiliknya. Dan jika tidak, jangan menyesal jika suatu saat Allah sebagai pemilik akan mengambilnya dengan cara yang tidak dapat kita duga.

Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan, yang menyampaikan tidak lebih baik dari yang mendengarkan. Akhir kata semoga bermanfaat dan moho maaf terhadap setiap kekurangan selama penceramahan ini berlangsung.

Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaiku Warahmatullahi Wabarakatuh

Leave a Comment