Naskah Pidato Tentang Etika Berpakaian

Naskah pidato tentang etika berpakaian – Berbicara tentang etika berpakaian, nampaknya memang merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dibicarakan. Bahkan hal ini perlu disamapaikan kepada masyarakat kita khususnya generasi muda. Karena nampaknya, banyak yang masih kurang memahami bahwa sebenarnya dalam mengenakan suatu busana ternyata memiliki sopan santun dan juga etika tersendiri. Untuk itu, kami disini mencoba memberikan sedikit pengertian mengenai hal tersebut melalui salah satu contoh naskah pidato tentang etika berpakaian berikut ini.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama dan utama, tentunya tak lupa kita akan terlebih dahulu memanjatkan puja serta puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmatnya sehingga kita semua yang ada dimuka bumi tanpa terkecuali masih dapat merasakan nikmatNya yang tak terhingga. Tak lupa shalawat serta salam tentunya juga tak lupa akan senantiasa kita haturkan kepada nabi junjungan kita , Muhammad SAW yang telah dengan sepenuh hati untuk mengentaskan umatnya dari kondisi jahiliyah.

Hadirin jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Akibat munculnya arus globalisasi memang memberikan berbagai dampak yang sangat signifikan, yang tak hanya memberikan dampak yang positif saja, namun ternyata efek negatif dari globalisasi yang ada malah semakin membahayakan keberlangsungan masyarakat kita yang cenderung mudah sekali tergiur dan terpengaruh oleh budaya bangsa lain meskipun hal tersebut sebenarnya tak cocok digunakan untuk jati diri bangsa kita yang menganut paham ketimuran yang menjunjung tinggi sopan dan santun dan etika. Termasuk didalamnya adalah mengenai pakaian.

Pakaian tentunya bukan hanya sebagai alat untuk menutupi aurat saja, namun bisa dikatakan pakaian merupakan salah satu bentuk identitas yang mampu menunujukkan perilaku dan derajat seseorang meskipun hal tersebut tidak bersifat mutlak. Bahkan sebuah pepatah jawa mengatakan “ ajining raga soko busono”.

Hadirin jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Melihat hal tersebut, maka tak heran jika dalam berpakaian pun kita memiliki etika-etika yang hendaknya di patuhi. Ketika kita sedang dalam acara resmi maka pakaian yang dikenakan pun juga harus resmi, ketika dalam keadaan santaipun maka pakaian yang dikenakan pun hendaknya pakaian yang santai. Sehingga memang setiap jenis pakaian memiliki fungsi masing-masing untuk setiap event. Namun nampaknya dalam perkembangannya hal tersebut saja tidak cukup. Karena sekarang ini, meski secara konsep antara jenis dan fungsi pakaian memang telah sesuai, namun pada kenyataannya model pakaian yang digunakan saat ini banyak yang mulai mengadopsi pakaian-pakaian selebriti. Meski secara kemajuan hal tersebut dapat dipandang positif karena up to date dengan perkembangan jaman, namun sayangnya mode tersebut selalu saja mengarah ke arah vulgar, khususnya untuk pakaian-pakaian yang dikenakan oleh para wanita.

Hal ini pernah terjadi ketika Agnes Monika mendatangi acara di istana negara dengan banyak tamu kalangan pejabat. Memang benar ia telah menggunakan pakaian yang resmi dengan mengenakan kebaya. Namun sayangnya, potongan kerah yang terlalu lebar, membuatnya terlihat vulgar. Dan ini merupakan salah satu pelanggaran etika yang seringkali banyak tidak disadari.

Hadirin jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Untuk itu, marilah kita sekalian untuk mulai berbenah diri khususnya dalam berpakaian. Kenakanlah pakaian yang yang tak hanya pantas namun juga sopan.

Kiranya hanya cukup sekian saja yang dapat saya sampaikan.
Akhirul Kalam.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Leave a Comment