Pendidikan Akhlak sangat penting untuk diupayakan mengingat begitu pentingnya keberadaan akhlak itu sendiri. Akhlak laksana intan permata yang tidak dengan mudah dimiliki manusia. Setinggi apapun ilmu, prestasi dan pencapaian manusia jika ia tidak berakhlak maka semuanya sia-sia. Untuk itu pendidikan akhlak penting untuk diupayakan terutama oleh orangtua kepada anak-anaknya dalam setiap masa kehidupannya. Selengkapnya naskah pidato tentang pendidikan akhlak berikut, semoga bermanfaat !
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan pidato tentang pendidikan akhlak. Hari ini marak ditemukan fenomena yang mencerminkan adanya kemunduran akhlak manusia. Fenomena yang kerap kali muncul adalah maraknya kasus-kasusnya yang mengindikasikan betapa buruknya kualitas hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama. Diantaranya banyak-banyak perilaku menyimpang yang terus menjalar dalam masyarakat, misalanya perzinahan, korupsi, sikap egois dan individual, tindakan kriminalitas dan sebagainya.
Akhlak manusia menghadapi kondisi yang serba menuju keburukan, jika ia tidak memiliki tameng agama yang kuat bisa jadi manusia terjerumus pada berbagai akhlak yang tercela. Istilah akhlak sering dipersamakan dengan budi pekerti, kesusilaan, sopan santun, dan moral. Dalam bahasa Inggris sering diartikan dengan ethic dan ethos/ethicos dalam bahasa yunani.
Akhlak pun sering dipersamakan dengan etika.
Menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Maksudnya adalah bukan proses bertindak tanpa berpikir melainkan suatu kualitas sikap yang berasal dari pembiasaan berulang sehingga pada akhirnya menjadi bagian dalam diri yang tertampil secara spontan atau reflex.
Imam Al-Ghazali pun mengartikan pengertian akhlak dengan definisi yang selaras dari Ibnu Miskawaih yaitu suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, dari sifat itu timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Misalnya jika tiba-tiba kita terinjak oleh orang lain, kiranya apa respon yang kita berikan? Apakah mengucapkan istighfar atau malah bereaksi dengan ungkapan memaki pada orang yang tidak sengaja menginjak. Semua itu adalah reaksi yang dapat dijadikan tolak ukur apakah seseorang berakhlak baik atau buruk. Jika seseorang bereaksi dengan sikap yang buruk maka bisa jadi itulah nya yang sesungguhnya begitupun sebaliknya.
Hadirin yang berbahagia
Barang kali ada yang mempertanyakan mengapa akhlak adalah suatu hal yang penting?
Akhlak memiliki kedudukan yang penting dalam agama islam, bahkan Rasulullah saw. diutus ke bumi pun untuk memperbaiki aqidah dan menyempurnakan akhlak. Akhlak adalah bukti dari pengamalan ilmu dimana dalam prosesnya ada keterpaduan antara pengetahuan dengan sikap dan perilaku. Akhlak pun menjadi pembeda manusia dengan binatang.
Derajat kemanusiaan manusia dapat diukur dengan seberapa baik akhlak yang ia miliki.
Pada praktiknya akhlak merupakan nilai keberhargaan manusia, keberadaanya merupakan bahasa universal yang diterima dan dipahami oleh manusia dari setiap golongan manapun. Singkatnya setinggi apapun ilmu, prestasi, dan pencapaian yang diraih oleh manusia, ia tidak akan berharga jika ia tidak memiliki akhlak yang baik. Akhlak ini menjadi bahasa yang dimengerti kebaikan dan keburukannya oleh siapapun dari tukang cilok sekalipun sampai mereka yang memiliki title professor.
Hal selanjutnya mengapa akhlak itu penting adalah keberadaannya yang dinilai melebihi peranan ilmu. Kehancuran dan kejahatan yang yang ada di dunia ini tidak bisa diobati hanya dengan menggunakan ilmu sebab sumber kejahatan itu memang bukan karena kurangnya ilmu melainkan karena kurangnya akhlak.
Ilmu adalah hal yang penting dalam kehidupan tapi akan pincang jika berjalan tanpa dilandasi etika dan akhlak. Bahkan keberadaannya akan menimbulkan banyak kehancuran misalnya penggunaan bom nuklir tanpa dilandasi akhlak hanya akan menimbulkan kekacauan dalam kehidupan
Berkaitan dengan ini akhlak dapat diumpakan sebagai bunga rose artinya bunga yang harum, mekar bagai tersenyum, artinya adalah bahwa seseorang yang berakhlak baik dengan segala kebagusan perbuatan dan perkataannya seperti halnya bunga rose yang elok rupanya. Kebagusan akhlak ini dengan sebenar-benarnya tercermin dari sosok agung Nabi Muhammad saw. yang disebut-sebut akhlaknya dengan sebutan Al-Quran berjalan.
Hadirin yang berbahagia
Sekurang-kurangnya akhlak dibagi dua yaitu akhlak terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) dan akhlak tercela (Al-Akhlakul Mazmumah). Yang pertama adalah akhlak terpuji atau yang diartikan sebagai perbuatan-perbuatan baik yang datang dari sifat-sifat batin yang datang dari sifat-sifat batin yang ada dalam hati menurut syara.
Adapun akhlak yang baik ini mencakup beberapa sifat yang dengannya menjadi syarat diterimanya amal ibadah manusia, diantaranya adalah: 1) ikhlas yang artinya beramal karena Allah Swt,; 2) wara’ artinya meninggalkan setiap hal yang haram atau yang ada subhatnya; 3) zuhud artinya meninggalkan tamak dan meninggalkan kelezatan dunia baik berupa makanan, pakaian, rumah dan lain-lain.
Banyak hal yang dikategorikan sebagai akhlak baik atau terpuji diantaranya adalah sikap amanah, ikhlas, tawadhu, qonaah, dan sebagainya. Jika dalam suatu masyarakat tertanam akhlak terpuji ini maka tentunya akan tercipta kehidupan yang indah, damai dan bahagia. Akhlak terpuji ini melandasi hubungan dengan sang Pencipta, sesama manusia dan alam.
Yang kedua adalah akhlak tercela atau akhlakul mazmumah, sifat-sifat tercela ini menjadi sebab tidak diterimanya amal manusia. Beberapa akhlak tercela ini diantaranya adalah: 1) ujub yakni melihat kebagusan dan kebajikan diri sendiri dengan ajaib hingga memuji akan dirinya sendiri; 2) Takabur yakni membesakan diri atas orang lain dengan pangkat, harta, ilmu dan amal; 3) Riya yakni beramal dengan tujuan ingin mendapatkan pangkat, harta, nama, pujian, sebaagai lawan dari ikhlas,; 4) hasad yaitu dengki, suka harta duni baik halal maupu haram. Akhalk tercela lainnya adalah mengumpat, namimah, main judi, mencuri, mendengarkan bunyi-bunyian yang haram, melihat sesuatu yang haram dan bidah. (Mansur, 2005)
Hadirin yang berbahagia
Ukuran kebernilaian manusia adalah dengan seberapa bagus akhlak dan seberapa tinggi akal dan budinya. Nilai yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah keberadaannya yang berbudi dan berakhlak mulia dalam kerangka beriman, berilmu dan beramal kepada Allah Swt.
Menyikapi tingginya kedudukan akhlak dalam islam maka tampaknya pendidikan akhlak menjadi bagian penting dalam islam.
Pendidikan akhlak menjadi jiwa dari keberadaan agama islam itu sendiri. Pendidikan akhlak dapat dipahami sebagai proses mengupayakan pembentukan akhlak yang baik dengan meninggalkan akhlak yang buruk. Dalam proses pendidikan akhlak ini, tertanamnya akhlak yang baik adalah tujuan dari keberadaan pendidikan akhlak itu sendiri.
Pendidikan akhlak ini penting dilakukan karena pada hakikinya proses kehidupan bermuara pada pencapaian akhlak dalam bingkai keimanan dan ketaatan kepada-Nya. Akhlak yang baik merupakan mutiara kehidupaan yang keberadaannya tidak dapat dihasilkan dari proses yang instan melainkan diperlukan proses yang panjang dan kompleks.
Hadirin yang berbahagia
Berkaitan dengan pentingnya pendidikan akhlak ini, orangtua memiliki andil yang besar sebagai desainer utama proses pendidikan akhlak. Orangtua adalah pendidik pertama dan utama dalam proses pendidikan akhlak anak. Bukankah anak-anak itu amanah bagi orang tuanya ? bukankah anak-anak ibarat kertas putih yang memiliki ruang tak terbatas untuk diwarnai oleh lingkungan terdekatnya?
Orangtua merupakan lingkungan terdekat anak, dari sisi intensitas waktu mereka memiliki waktu terbanyak dalam membersamai anak. Orangtuapun menjadi malaikat pertama yang membersamai anak ketika ia lahir yang pada praktiknya setiap tindakan dan sikap orangtua menjadi hal yang menentukan perkembangan anak.
Ikatan emosional antara orangtua dan anak pun menjadi suatu kekuatan dalam membentuk akhlak anak.
Setiap sikap, tindakan dan perilaku orangtua menjadi referensi bagaimana seharusnya anak bersikap. Orangtua berperan penting dalam menanamkan pondasi agama yang kuat sekaligus pembiasaan akhlak yang baik untuk anak.
Pendidikan akhlak yang dilakukan terhadap anak dalam keluarga sangat penting untuk diupayakan dengan sebenar-benarny dan sebaik mungkin. Hal ini mengingat bahwa usia kanak-kanak merupakan usia yang efektif dalam menanamkan pelbagai nilai kebaikan dan norma-norma hidup. Bahkan dikatakan bahwa pendidikan akhlak dan pengalaman agama masa kecil memengaruhi perilaku anak-anak di masa depan.
Hadirin yang berbahagia
Ternyata bukan hal yang mudah untuk menjadi orangtua, tugas utama orangtua adalah membimbing anak-anaknya menjadi manusia yang berakhlak mulia dalam bingkai ketaatan pada-Nya. Jangan salah kira bahwa anak-anak adalah manusia yang harus dididik dan diberdayakan maka sebetulnya dibutuhkan proses sepanjang hidup untuk menjadi orangtua yang baik dan benar dalam mendidik anak.
Barang kali demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Akhir kata semoga kita mampu mengemban amanah Allah Swt untuk mendidik anak-anak kita menjadi hamba Allah yang taat dan terpuji akhlak nya. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.