Pergaulan bebas, istilah yang berkaitan dengan perilaku menyimpang ini menjadi fenomena yang menghiasi berita-berita nasional diantaranya di televisi, media massa, media online dan lainnya. Pergaulan bebas ini tak dapat dipungkiri menjadi penyebab hancurnya masa depan jutaan anak bangsa. Lalu bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya? Selengkapnya pidato singkat tentang pergaulan bebas.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hadirin yang berbahagia
Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya menyampaikan sedikit bahasan tentang pergaulan bebas. Apa sebenarnya pergaulan bebas itu sendiri? Ketika mendengar istilah pergaulan bebas orang sering kali terpikir dengan aktivitas ‘bebas’ seperti halnya mabuk-mabukan, pemakaian obat-obatan terlarang, perilaku seks pranikah, dan sebagainya. Singkatnya pergaulan bebas membawa suatu nilai yang dianggap tidak baik.
Pergaulan menjadi salah satu konsekuensi dari keberadaan manusia yang merupakan mahluk sosial. Manusia tidak dapat hidup seorang diri sehingga ia membutuhkan teman untuk bergaul atau menjalin suatu hubungan. Pergaulan menjadi suatu kebutuhan manusia tapi pergaulan ini membutuhkan tata aturan sehingga hubungan manusia dengan sesamanya berada dalam kondisi yang baik dan tepat.
Lalu bagaimana dengan munculnya istilah pergaulan bebas?
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa manusia memiliki tata aturan dalam urusan pergaulannya baik itu aturan dari agama, kelompok masyarakat, adat istiadat, budaya dan sebagainya. Maka sebenarnya pergaulan bebas adalah bentuk pergaulan yang melewati batas-batas aturan yang berkembang di masyarakat.
Bagi Indonesia yang berbudaya timur, pergaulan negative yang serupa dengan budaya barat seperti seks bebas dan meminum minuman keras di pandang melewati batas-batas aturan ketimuran.
Jadi dapat dipahami bahwa pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Jadi dapat dipahami bahwa pergaulan bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Jika suatu perilaku baik untuk dilakukan meskipun berasal dari budaya barat maka hal itu tidak termasuk dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas menyangkut perilaku menyimpang yang dipandang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang dimiliki suatu masyarakat.
Hadirin yang berbahagia
Hadirin yang berbahagia
Diantara bentuk-bentuk pergaulan bebas yang marak terjadi dewasa ini diantaranya adalah seks pranikah, konsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang, dan sebagainya. Sekurang-kurangnya ada beberapa ciri-ciri yang membuat suatu hal digolongkan dalam pergaulan bebas, diantaranya adalah: 1) sikap boros dan menghamburkan harta untuk memenuhi hal-hal amoral seperti seks bebas, narkoba dan minuman keras, 2) upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji; 3) rasa ingin tahu yang tidak terbimbing; 4) munculnya sikap munafik dalam masyarakat; 5) rasa ingin mencoba yang amat besar tapi tiak diimbangi dengan pengendalian diri yang kuat; dan 6) terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
Pergaulan bebas ini sering kali menjangkiti para remaja yang disebut-sebut berada dalam pencarian jati diri. Keingintahuan yang besar terhadap dunia dan minimnya pengalaman hidup serta keangkuhan untuk menerima nasihat dari orang dewasa sering kali menjadi factor pengiring terjerumusnya para remaja dalam pergaulan bebas ini.
Masa remaja berada dalam masa krisis sepanjang kehidupan manusia, ia bisa menjadi the best time of life atau bahkan the worst time.
Masa remaja berada dalam masa krisis sepanjang kehidupan manusia, ia bisa menjadi the best time of life atau bahkan the worst time.
Masa ini merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja bukanlah anak-anak yang dapat mengiayakan semua nasihat orang dewasa, bukan pula orang dewasa yang telah banyak mengerti bagaimana kehidupan. Masa transisi ini membuatnya ingin mencari jawaban terhadap setiap rasa keingintahuannya yang besar. Misalnya mereka sangat ingin tahu bagaimana rasanya alcohol atau arak dan sebagainya. Keingintahuan yang tidak terbimbing oleh ilmu agama dan pengetahuan serta lemahnya control diri sering kali menjadi kendaraan terjerumusnya remaja pada pergaulan yang sering kali berpotensi menghancurkan masa depan.
Pemandangan tentang pergaulan bebas ini sering kali menghiasi berita-berita nasional baik di televise, media massa dan media online. Banyak diantara pelakunya adalah remaja-remaja yang sedang bersekolah ataupun memiliki kesempatan untuk produktif. Fenomena pergaulan bebas ini sebenarnya begitu mengkhawatirkan mengingat remaja adalah generasi muda yang akan melanjutkan estafet pembangunan bangsa. Lalu bagaimana jadinya jika para remaja malah berada dalam lembah kehancuran dengan aktivitas pergaulan bebasnya?
Hadirin yang berbahagia
Ada banyak sebab mengapa remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian.
Lemahnya keimanan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa disebut-sebut menjadi salah satu factor pergaulan bebas ini. Agama sering dijadikan sumber kebaikan yang mengatur bagaimana manusia harus hidup dan menjalin hubungan dengan sesamanya. Keterasingan manusia terhadap Tuhan, Allah Swt. menjadikannya begitu rapuh dalam memegang ajaran agama sehingga menyebabkan hilangnya kendali terhadap kehidupannya sendiri.
Pergaulan bebas pun sering kali menjadi wahana pelampiasan hidup dari beratnya beban kehidupan. Para remaja yang mengalami problema keluarga dimana orangtuanya bercerai, terlalu sibuk, atau sering kali bertengkar di hadapannya menjadi salah satu factor bagaimana remaja mengalihkan rasa sakitnya pada jalan yang salah (pergaulan bebas). Orangtua yang tidak dapat menjalankan fungsinya untuk mendidik anak dengan benar, menyayangi, mengawasi dan melindungi anak, memenuhi kebutuhan anak baik fisik dan psikis sangat berpontensial dalam mengantarkan anak-anaknya pada perilaku menyimpang. Orangtua yang gagal sangat berpotensi untuk menghancurkan kehidupan anak-anaknya.
Hadirin yang berbahagia
Pergaulan bebas memberikan dampak yang tidak ringan, menjamurnya remaja berperilaku amoral, bertambahnya perempuan muda yang aborsi, mendongkraknya jumlah penderita HIV/AIDS merupakan beberapa dampak dari pergaulan bebas ini. Lalu bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini?
Pertama, Menguatkan iman.
Apapun agama yang dianut, diharapkan para remaja harus menjadi pribadi yang cerdas dan memiliki karakter iman yang kuat. Iman yang kuat dan sehat akan membentengi dari pergaulan bebas. Ketahuilah bahwa memperkuat iman itu sangat penting karena dengan norma agama membantu saat mereka sedang lalai.
Kedua, Mengisi Waktu Kosong Dengan Kegiatan Positif
Kegiatan positif menjadi bentuk pengalihan yang paling baik dari kekosongan waktu remaja yang sering kali digunakan untuk hal-hal yang tidak perlu. Kegiatan ini dapat diisi dengan mengikuti aktivitas ekstrakulikuler di sekolah, belajar, mendalami ilmu agama, mengikuti kegiatan sosial dan sebagainya.
Ketiga, bergaul dengan teman-teman yang baik.
Pepatah mengatakan bahwa bergaul dengan tukang parfum akan membuat kita wangi dan sebaliknya bergaul dengan tukang besi akan membuat kita bau arang. Maka hubungan pergaulan pun demikian, lingkungan pergaulan yang diisi dengan orang-orang yang baik akan mengajak dan mengajarkan kita kepada kebaikan begitupun sebaliknya. Pergaulan dengan teman sebaya yang baik ini sangat diperlukan mengingat pada usia remaja pengaruh teman sebaya sering kali lebih kuat dibandingkan nasihat orang tua.
Keempat, membangun hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak.
Hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak memiliki andil yang kuat dalam mengarahkan anak menjadi pribadi yang baik. Kebutuhan secara fisik dan psikis yang terpenuhi dapat membangun suatu hubungan emosional yang kuat antara orangtua dan anak sehingga anak tidak lagi memiliki alasan untuk melakukan suatu hal yang kiranya dapat mengecewakan orangtuanya.
Hadirin yang berbahagia
Pergaulan bebas sangat riskan keberadaannya, begitu banyak kehidupan yang hancur dari pergaulan bebas ini. Untuk itu marilah kita menjaga diri dan menjaga orang-orang yang kita kasihi dari buruknya pergaulan ini. Akhir kata marilah kita bersama-sama menjadi insan yang dapat mengajak kebaikan dan menjauhi serta melarang keburukan. Demikianlah barang kali yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaklumi dan dimaafkan. Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.